MARRIED WITH MR. ARROGANT ~ 6

 

Double_A

Cho Kyuhyun│Song Jiyeon│and others

Romance, comedy, family

PG-14

Skip if you don’t like the story

Typos are scattered. It’s allowed as long as not violate the law, XD

Happy reading!! ^^

 

btw posternya maksa banget hahaha 😀

 

 

Dua pekan sudah berlalu semenjak Jiyeon diperkenalkan dengan calon suaminya. Selama itu pula Jiyeon berusaha membujuk kedua orangtuanya untuk membatalkan perjodohan dirinya dengan Kyuhyun yang mendapat penolakan mentah-mentah dari kedua orangtuanya. Gadis itu sendiri sudah membeberkan kepada mereka jika Kyuhyun itu masa lalu Jina, mantan kekasih dari kakak iparnya.

 

Mendapat fakta baru seperti itu lantas saja pasangan Tn. dan Ny. Song itu terkejut pada awalnya. Merasa tidak percaya dengan kenyataan yang ada, kenapa bisa menjadi sangat kebetulan seperti itu. Seoul memang begitu sempit sepertinya, mantan kekasih yang telah enam tahun lamanya tidak bertemu, kemudian dipersatukan kembali menjadi menantu mereka.

 

Masa lalu tetap menjadi masa lalu, sebuah lembaran lama dalam sebuah buku yang telah usang dan tak perlu untuk dibalik kembali kelembaran belakang jika itu bukan mengenai hal yang penting dan berguna. Mereka tahu dan mempercayai gadis cantik itu mencintai anak lelaki mereka dengan sepenuh hatinya, mereka juga yakin Jina tidak akan mengkhianati Joongki hanya demi sebuah lembaran lama yang telah usang tersebut.

 

Mengetahui fakta itu bukan berarti Tuan Song akan membatalkan pernikahan Jiyeon dan Kyuhyun seperti yang gadis itu minta. Tuan Song dan istrinya telah menerima lamaran dari keluarga Cho dengan tangan terbuka, menerima putera bungsu mereka dengan senang hati untuk menjadi bagian dari keluarga Song. Lagi pula pasangan Song itu tidak mendapat kabar dari keluarga Cho untuk membatalkan pernikahan putera-puteri mereka.

 

Kyuhyun sendiri turut hadir dalam pesta pernikahan Song Joongki dan Shin Jina tiga hari yang lalu. Bukan sebagai tamu dari mempelai wanita, melainkan hadir sebagai calon anggota baru keluarga Song. Calon suami dari Song Jiyeon, calon menantu Song Young Jae dan Song Saemi.

Dengan ramahnya pria itu memperkenalkan dirinya sebagai calon suami Jiyeon dan meminta mereka untuk hadir kembali dalam pesta pernikahan Kyuhyun dan Jiyeon yang akan diadakan dalam kurun waktu satu minggu lagi.

 

Jiyeon yang melihat tingkah Kyuhyun kala itu begitu kesal karena tidak dapat melupakan amarahnya kepada pria ditengah-tengah ramainya para tamu yang hadir. Dengan terpaksa gadis cantik itu bersikap ramah dan mengiyakan jika ia memang calon istri Kyuhyun, marganya akan berubah menjadi Cho setelah mereka mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan nantinya.

 

Jiyeon tidak tahu apa motif Kyuhyun, permainan seperti apa yang sedang dimainkan oleh pria dingin itu. Dia tahu Kyuhyun masih memiliki rasa kepada kakak iparnya, Kyuhyun sendiri tidak mengelak dengan tuduhan Jiyeon yang mengatakan jika dia masih tidak bisa melupakan Jina. Jiyeon menarik kesimpulan, diamnya Kyuhyun berarti iya. Pria itu tidak bersusah-susah payah untuk mengelak, tidak pula membenarkan dengan tuduhan gadis itu. Entah karena memang benar atau mungkin malas meladeni kecerewetan Jiyeon.

 

“Apa tujuanmu sebenarnya?”. Jiyeon langsung menyeruakkan isi hatinya tanpa memberikan kesempatan untuk Kyuhyun duduk ditempatnya.

“Apapun tujuanku itu bukan urusanmu, Song Jiyeon-ssi”. Jiyeon menggeram tidak senang dengan jawaban yang Kyuhyun berikan, jari-jari tangannya mengait satu sama lain menahan amarah. “Apapun itu tujuan licikmu, jangan pernah berniat untuk mengganggu rumah tangga Joongki oppa dan Jina eonni”.

Kali ini Kyuhyun yang mengeraskan rahangnya. Mengganggu rumah tangga kekasihnya itu disebut dengan tujuan licik? Hei, Kyuhyun hanya ingin memperebutkan kembali yang seharusnya menjadi miliknya, apakah itu dikatakan licik?

“Sampai kapanpun Shin Jina itu milikku”. Desis Kyuhyun tajam. Jiyeon terbelalak tidak percaya dengan apa yang ia dengar baru saja.

Benarkah Cho Kyuhyun masih mencintai kakak iparnya, Jina? Jika memang iya, apakah cinta semengerikan itu? terkesan seperti obsesi, ingin memiliki kembali apa yang pernah menjadi miliknya tanpa memikirkan kebahagiaan Jina sendiri. Bukankah cinta dan obsesi itu beda tipis? Cinta akan melepaskan seseorang yang ia cintai untuk mencari kebahagiaannya sendiri meskipun tanpa memiliki. Pintar-pintar kita bagaiamana cara memahami isi hati dan perasaan sendiri untuk dapat membedakan apakah itu cinta ataupun obsesi.

“Jina eonni telah menikah. Ingat itu, Cho Kyuhyun!!”.

“Aku tidak menderita demensia, Jiyeon-ssi. Kau tidak perlu khawatir akan itu”. Sinis Kyuhyun. Ia begitu benci mengingat fakta jika wanita yang masih bernaung dilubuk hatinya telah menjadi milik pria lain.

“Yang perlu kau khawatirkan sekarang adalah, pernikahanmu yang akan digelar kurang lebih lima hari lagi”. Pernikahanku katanya? Seperti bukan dia saja yang akan menjadi mempelai prianya. Bisik gadis itu dalam hati tidak senang dengan ucapan Kyuhyun.

“Untuk mengingatkan, kau yang akan menjadi mempelai prianya Kyuhyun-ssi”. Kyuhyun tersenyum miring mendengarnya. “Aku ulangi, aku tidak menderita demensia Jiyeon-ssi”. Tutup pria tinggi itu meninggalkan Jiyeon dengan geraman tertahannya.

Pria tidak tahu sopan santun. Datang tanpa sapaan dan pulang tanpa pamitan. Jiyeon terus memaki Kyuhyun dengan ucapan tajam dan desisan kesalnya, tidak menghiraukan orang-orang yang menatapnya aneh.

 

 

Pernikahan mereka memang tinggal menghitung hari saja. Segela jenis macam rangkaian-rangkaian pernikahan telah diurus dan diambil alih oleh kedua orangtua mereka, mulai dari wedding organizer sampai dengan bulan madu yang telah direncanakan oleh kedua belah pihak keluarga. Untuk gaun pengantin yang akan mereka kenakan itu semua diserahkan kepada kedua mempelai, begitu pula dengan cincin pernikahan.

 

Meskipun pernikahan yang Jiyeon-Kyuhyun jalani seperti sebuah drama atau mungkin lelucon, tapi biarlah pihak Kyuhyun sendiri yang menganggap seperti itu dan tidak serius dengan pernikahan mereka. Pernikahan hanya sekali seumur hidup, susah ataupun senang ia harus dapat menjalaninya tanpa ada perpisahan dengan cara perceraian, hal yang begitu dibenci Tuhan. Itu prinsip Jiyeon yang begitu kekeuh ia pertahankan.

Kendatipun dengan jelas saat ini mulai tergambar jika pernikahan mereka tidak akan berjalan mulus dengan semestinya seperti pernikahan-pernikahan orang diluar sana. Jiyeon akan mencoba dan berusaha semampunya untuk menjadi seorang istri yang berbakti kepada suami dan membangun rumah tangga yang harmonis.

 

Gadis berambut hitam legam itu memang masih berusia dua puluh satu tahun, masih terbilang begitu muda untuk menikah diusianya sekarang. Tapi, jangan ragukan pola pikirannya yang dewasa meskipun gadis itu kerap sekali terlihat seperti anak-anak dengan sikap manjanya kepada kakak dan kedua orangtuanya.

 

 

∞∞∞

 

 

WHAT? Kau akan menikah? Hahahaha, lelucon macam apa ini?”. Hyukjae tidak dapat menghentikan tawanya setelah mendengar penuturan Kyuhyun jika pria itu akan menikah kurang lebih lima hari lgi.

Sebenarnya pria yang memiliki gummy smile itu sendiri yang memaksa Kyuhyun untuk mengakui apakah benar sepupunya yang arrogant itu akan menikah. Saat ia berada di Venezuella untuk urusan bisnis beberapa minggu yang lalu, ia mendapat kabar dari ibunya bahwa Kyuhyun akan segera menikah, dan tidak tinggal pula siraman rohani beserta kekesalan ibunya yang terus saja menanyakan kapan dirinya akan mengikat janji suci bersama dengan calon istri.

 

Satu sisi Hyukjae begitu senang mendapat kabar bahagia seperti itu, sisi lainnya dia kesal dengan sepupunya itu karena menikah mendahului dirinya. Dan semakin panas saja telinganya sebab ibunya semakin giat merocoki hidupnya dengan kalimat-kalimat; “Kapan kau akan menikah, Hyukjae-ya?”. “Ibu mendambakan seorang cucu darimu”. “Apa kau tidak laku? diumurmu yang sekarang ini seharunya kau sudah menikah”. “Mau ibu carikan seorang calon pengantin untukmu?”. Dan masih banyak kalimat-kalimat lainnya yang membuat Hyukjae hanya dapat mengigit jari menahan rasa dongkolnya.

“Hei, katakan dengan siapa kau akan menikah?”

Imo tidak memberitahumu?”. Meskipun malas menanggapi Hyukjae saat ini, tapi ia penasaran juga. Bibinya itu banyak bicara, ocehan-ocehannya selalu yang menjadi pengisi dalam setiap acara pertemuan keluarga, bisa dikatakan bibinya itu seorang ahjumma-ahjumma sosialita yang begitu menggemari gosip. Jika bibinya saja tahu ia akan menikah, tentu saja kakak dari ayahnya itu akan terus bertanya-tanya sampai keakar-akarnya mengenai pernikahan Kyuhyun, siapa calon istrinya sebagai contoh.

Atau memang Hyukjae sudah tahu, tapi sengaja menutupinya agar Kyuhyun yang mengatakan sendiri siapa yang akan menjadi mempelai wanitanya nanti.

“Tidak, tentu saja tidak. Aku lebih dulu memutuskan panggilan kami karena eomma terus saja merocokiku”. Jawab Hyukjae sebal.

Kyuhyun menaikkkan bahunya acuh. Kalau memang tidak tahu biarkan saja, nanti juga Hyukjae akan tahu pada saatnya tanpa ia beritahu sekalipun.

“Hei, ayo katakan siapa gadis malang itu yang bersedia menikah denganmu? Siapa? huh, huh!”.

“Enyah kau dari hadapanku, Lee Hyukjae!!!”. Teriak Kyuhyun sarat akan emosi. Gadis malang katanya? hei, yang ada dia yang malang karena harus menikahi gadis dari seorang pria yang menikahi mantan kekasihnya. Ugh, rumit sekali hubungan mereka.

“Ck, kau memang mengerikan Cho Kyuhyun. Oh pedih sekali nasibmu gadis malang, semoga Tuhan selalu melindungimu dari segala kecaman-kecaman setan yang terkutuk seperti Cho Kyuhyun calon suamimu”. Ujar Hyukjae berbicara sendiri seperti sedang meratapi nasib malang yang akan dialami oleh calon adik iparnya itu setelah menikah dengan Kyuhyun nanti.

“YAAAAKKKK!!”. Hyukjae hanya terbahak dengan reaksi Kyuhyun yang begitu emosi setelah mendengar perkataan panjangnya. Untuk meredami kemarahan pria dingin itu, dia hanya perlu melangkah keluar dari ruangan besar tersebut tanpa perlu meminta maaf. Memang ia salah apa sampai harus meminta maaf kepada Kyuhyun? Seharunya pria itu yang meminta maaf bahkan memohon-mohon maaf kepada dirinya karena bersikap tidak sopan kepada orang yang lebih tua.

 

 

From  : Me

To      : Arrogant

Hari ini fitting terakhir baju pengantin.

 

Jiyeon melirik sekali lagi ponsel berlayar datar miliknya itu. Sudah tiga puluh menit berlalu sejak ia mengirimi pesan kepada Kyuhyun, tapi tidak ada balasan hingga sekarang. Gadis itu menghembuskan nafasnya lelah. Apa yang harus ia harapkan dari pria arrogant itu? sejak awal pria itu memang tidak pernah ikut andil dalam persiapan pernikahan mereka, termasuk fitting tuxedo yang akan pria itu kenakan nantinya.

Dalam hati kecil Jiyeon berbisik, ia mengharapkan kehadiran Kyuhyun disini, bersama-sama akan mencoba untuk mengenakan pakaian pengantin mereka. Tapi apa bisa dikata, dari awal pria itu tidak pernah menghiraukan pesan-pesan darinya.

 

Disini Jiyeon sendiri yang terlihat begitu semangat dalam menyiapkan segala macam perlengkapan pernikahan mereka. Khususnya gaun yang akan ia kenakan dihari pemberkatan nanti. sama seperti gadis pada umumnya, Jiyeon pun memiliki sebuah gaun idaman yang akan ia kenakan dihari pernikahannya suatu saat nanti. Dan saat itu telah tiba, tentu saja Jiyeon mengerahkan segala usahanya untuk mendapatkan sebuah gaun pengantin yang ia impi-impikan itu meski dalam kurun waktu tidak lebih dari satu bulan.

 

 

THE DAY OF CHO KYUHYUN & SONG JIYEON’S WEDDING

1e23b2c01ebeef9f718bd38634656aa4

 

Pemilihan konsep pernikahan Jiyeon dan Kyuhyun jatuh pada Outdoor Wedding, berbeda dengan konsep pernikahan Jina dan Joongki yang mengusung konsep pernikahan indoor yang dilaksanakan disalah satu hotel termewah di Seoul, SG Ambassador Hotel, milik perusahaan Song sendiri. Jiyeon sangat menyukai dengan konsep pernikahan outdoor dia juga sangat menyukai pantai selain itu memang seperti inilah konsep pernikahan yang ia dambakan jika ia menikah, oleh sebab itu upacara dan pesta pernikahannya diselenggarakan disalah satu pantai ternama di pulau Jeju.

 

Kyuhyun sendiri tidak mengambil pusing dengan segala macam jenis urusan pernikahan, bahkan untuk tuxedo yang akan ia kenakan dihari pernikahannya pun pria itu tak pernah datang untuk feeting baik itu sendiri maupun dengan Jiyeon. Tugasnya hanya mengenakan Tuxedo yang telah disiapakan, -entah bagaimana bisa begitu pas melekat ditubuh proporsionalnya meski tak sekalipun ia datang ke boutiqe untuk feeting- dan tugas lainnya ialah mengucapkan janji suci pernikahan didepan Tuhan, pastor, para keluarga, tamu dan juga didepan Song Jiyeon yang telah resmi menjadi istrinya.

 

“Kau terlihat bahagia”. Bisik Kyuhyun disela-sela mereka beramah tamah dengan para tamu yang telah ikut hadir untuk menyaksikan dan merayakan hari pernikahan mereka.

“Ini hari pernikahanku, tentu aku harus bahagia”. Jawab Jiyeon dengan senyuman lebar yang tubuhnya dibaluti gaun pengantin bewarna putih bersih yang begitu indah dan elegan saat bersamaan membuat pesona dan kecantikan gadis itu bertambah berkali-kali lipat.

 

 

“Aku tidak menjanjikan kebahagiaan dalam pernikahan ini, Song Jiyeon-ssi”. Sisi kanan gaun indah itu diremas kuat oleh Jiyeon menggunakan tangannya. Dia tahu Kyuhyun tidak menginginkan pernikahan ini, tidak, pria itu bahkan sangat menginginkan pernikahan mereka tetap berlangsung, hanya saja pasangan pengantinnya yang tak pria itu harapkan. Tapi, haruskah pria yang sudah resmi menjadi suaminya ini mengucapkan kalimat seperti itu saat mereka sedang menikmati acara pernikahan mereka sendiri. Sungguh merusak suasana hati Jiyeon. Dia sangat tahu diri dan tidak berharap lebih dengan pernikahannya ini, tidak menuntut Kyuhyun untuk memberikannya kebahagiaan dalam rumah tangga mereka nanti.

 

Jiyeon hanya ingin menikmati acara pernikahan mereka, mengingat dengan baik dan akan menjadikannya sebagai kenangan indah dalam hidupnya. Seperti prinsip gadis itu, pernikahan hanya sekali dalam seumur hidupnya, karena itu ia mengerahkan segala usahanya untuk menjadikan pernikahan ini sempurna dan berjalan dengan lancar.

Outdoor wedding, itu idemu?”. Jiyeon mendengus kesal, tentu saja pernikahan megah dan mewah ini semua konsep pernikahan yang telah lama ia impikan. “Ya”. Balas Jiyeon singkat.

“Mengusung pernikahan di tepi pantai, tidak buruk sebenarnya. Hanya saja aku tidak suka pantai dan pengantin wanitaku hari ini”. Rasanya Jiyeon ingin segera menjambak rambut hitam kecoklatan milik pria itu. Menarik-narik rambutnya sampai terlepas dari kulit kepala.

“Aku tidak butuh pendapatmu. Ini pernikahanku, jadi sesukaku ingin merancang seperti apa pernikahan ini”. Jiyeon merasa seperti bukan dirinya sendiri lagi setelah mengucapkan kalimat tajam itu. Dia melangkah meninggalkan Kyuhyun dengan keterkejutannya dengan apa yang baru saja ia dengar.

 

Gadis itu tidak peduli lagi jika para tamu akan bertanya-tanya kenapa para pengantin baru tidak bersandingan saat menyalami para tamu seperti pasangan pengantin lainnya. Saat ini Jiyeon hanya ingin menjaga jarak dengan pria yang dianggapnya itu sialan dalam kehidupan indahnya. Tentu saja ini pernikahnnya, pernikahan yang hanya terjadi sekali seumur hidup tentu saja harus dikerahkan dengan usaha yang semaksimal mungkin.

Pendapat dari Cho Kyuhyun? Bahkan pria itu sendiri yang tidak mau berurusan dan dipusingkan dengan segala macam tetek bengek pernikahan mereka, dan sekarang pria itu mengeluarkan aksi tidak senangnya dengan konsep pernikahan yang sedang berjalan ini.

“Hei, Kyuhyun mana? Kenapa sendiri?”. Langkah dengan penuh hentakan Jiyeon itu terhenti dengan tubuh Joongki yang menghadang jalannya.

“Aku meninggalkannya”. Ketus Jiyeon berlalu begitu saja. Dari kejauhan dapat Joongki lihat Kyuhyun yang masih berdiri mematung dengan tatapan kosong.

Kenapa? Apa yang sudah terjadi antara adik dan adik iparnya itu? Joongki bertanya-tanya melihat reaksi kedua pengantin baru itu.

Dengan langkah pasti pria yang berstatus sebagai suami Shin Jina itu berjalan menghampiri Kyuhyun. Joongki tidak mempermasalahkan Kyuhyun merupakan mantan kekasih dari istrinya, sekarang pria tinggi itu telah menjadi adik iparnya, suami dari adik tercintanya, jika boleh jujur Joongki sangat menyukai sosok Kyuhyun. Dia pria tinggi, tampan, cerdas dan sukses diumurnya yang masih tergolong muda bagi seorang pemimpin perusahaan besar Spark Corp.

 

Cho Kyuhyun dan Song Jiyeon, bukankah mereka sangat serasi disandingkan bersama? Terlepas dari masa lalu yang terjalin antara istrinya dan adik iparnya itu, entah dapat firasat dari mana jika Kyuhyun mampu menjaga dan membahagiakan adiknya. Mungkin tidak sekarang, tidak dalam waktu dekat. Suatu saat pasti kebahagiaan akan menghampiri kedua adiknya.

“Sedang melamunkan apa?”. Merasa ada yang bertanya kepadanya, Kyuhyun menoleh kearah kanananya dan mendapati Joongki telah berdiri tepat disamping dirinya dengan gelas yang berisi wine ditangannya.

 

Tidak mendapat jawaban dari Kyuhyun, ia mengikuti arah pandang pria itu. Jina yang sedang menyuapi Tiramisu Cake ke Jiyeon. Sebenarnya siapa yang sedang pria itu perhatikan? Istrinyakah atau Jina? Joongki terkekeh melihat bagaimana cara adiknya yang terus menerus menerima suapan dari Jina, bahkan istrinya itu begitu semangat menyuapi Jiyeon yang tak hentinya mengunyah.

Kyuhyun mengernyit saat seorang pria menghampiri keberadaan Jina dan Jiyeon, pria itu berbicara singkat dengan Jina lalu mengambil alih piring kecil yang ada dalam pegangan Jina. Setelah kepergian Jina, dapat Kyuhyun lihat tugas Jina yang menyuapi Jiyeon digantikan oleh pria yang tidak diketahui identitasnya.

“Dia Ji Changwook, sunbae Jiyeon dikampus”. Joongki memberikan keterangan akan pria yang sedang menyuapi Jiyeon.

“Apa dia selalu menerima suapan dari siapapun?”. Tidak jelas itu sebuah pertanyaan atau pernyataan kekesalan yang diperlihatkan Kyuhyun. Joongki tidak sempat bertanya, karena pria itu langsung melenggang pergi.

“Apa Kyuhyun marah?”. Joongki berbisik kepada dirinya sendiri. Untuk saat ini dia masih belum yakin dengan perasaan Kyuhyun kepada adiknya seperti apa. Jelas-jelas pria itu masih mendambakan Jina, bahkan dapat Joongki dengar desisan kesal Kyuhyun kala Jina pergi dan merusak pemandangannya yang sedang menyaksikan Jina yang sibuk menyuapi Jiyeon digantikan oleh posisi Changwook.

 

Cemburu? Pria mana yang tidak cemburu dan marah jika ada pria yang terang-terangan menunjukkan rasa suka kepada istrinya, terlebih lagi pria itu adik iparnya sendiri. Tapi Joongki orang yang ahli dalam mengendalikan emosinya, menutup rasa amarah dengan pikiran positif kedepannya. Masa lalu telah menjadi masa lalu, pria itu tidak mempermasalahkan lagi bagaimana hubungan Kyuhyun dan Jina dimasa lalu.

Yang harus ia lakukan saat ini adalah, mempecayai istrinya, menjaga kepercayaan sang istri dan memberikan sepenuh hidup dan cintanya kepada sang istri.

 

 

∞∞∞

 

 

Jiyeon terkapar lelah diatas kasur yang penuh bertaburan dengan kelopak mawar merah. Dia begitu kelelahan, tenaganya habis terkuras dengan acara pernikahan hari ini. Harum kelopak bunga mawar itu sedikit membantu menenangkan pikirannya.

Hari ini memang begitu dan sangat melelahkan bagi Jiyeon, selain gaunnya yang berat dan panjang itu, para tamu juga banyak datang dari belah pihak Jiyeon sendiri.

 

Jiyeon gadis manis yang ramah dan suka bergaul, tidak heran jika ia mempunyai banyak teman dari setiap kalangan. Semua kenalannya ia undang, dan ajaibnya semuanya datang kecuali hanya beberapa orang saja yang mempunyai halangan untuk hadir. Untuk tamu dari belah pihak Kyuhyun sendiri tidak bisa dibilang sebanyak tamu dari Jiyeon. Lebih banyak yang hadir dari pihak keluarga, dan kolega bisnis. Untuk teman sendiri hanya beberapa saja, entah karena pria itu sengaja tidak ingin mengundang temannya atau memang dia minim akan teman. Sepertinya hipotesa kedua yang benar, mana ada orang yang mau berteman dengan pria angkuh sepertinya itu, menyebalkan dan memukkan sekali pastinya.

“Haahhh!! Mawar-mawar ini juga idemu?”. Jiyeon belum sempat memejamkan kedua matanya, kembali gadis itu harus menggeram emosi dengan setiap ucapan yang dilontarkan oleh suaminya itu. “Aku bahkan tidak pernah memikirkan hal konyol seperti ini. Membuat kamar berantakan saja”. Ketus Jiyeon seraya menggerak-gerakkan tangan dan kakinya dengan aktif sehingga membuat kelopak-kelopak bunga itu jatuh dan bertebaran dilantai.

“Aku terluka dengan aksimu itu. Ini semua ideku, sayang”. Uweekkk. Jiyeon ingin memuntahkan seluruh rasa kekesalannya kewajah Kyuhyun. Sayang? Cih panggilan keramat yang memuakkan jika itu keluar dari mulut Kyuhyun.

“Makan semua ide bodohmu itu”. Tidak memperdulikan dengan raut wajah Kyuhyun yang mulai mengeras, Jiyeon melangkah besar kearah kamar mandi. Berendam lebih baik daripada berdebat terus dengan pria itu.

“Dia sadis. Sangat-sangat sadis”. Desis Kyuhyun menatap punggung Jiyeon yang berjalan meninggalkannya.

 

 

 

 

“Ada apa?”. Joongki tersenyum tipis menanggapinya. “Tidak ada basa-basi sekali, adik ipar”.

“Apa yang ingin kau katakan? Aku tidak bisa lama”. Kali ini Joongki tertawa keras, membuat Kyuhyun mengernyit tidak suka dengan sikap Joongki.

Wae? Kau khawatir meninggalkan istrimu sendiri dimalam pertama kalian?”. Oh Joongki begitu senang menggoda pengantin baru ini. Air muka Kyuhyun memang terlihat mulai mengeras, tapi diabaikan begitu saja oleh Joongki. Menganggap jika Kyuhyun sedang menahan rasa malu dengan godaannya. Hahahahah.

“Baiklah, kita langsung saja. Aku juga khawatir jika istriku mencariku saat ia terbangun nanti”. Dari ujung matanya dapat Joongki tangkap tangan Kyuhyun mengepal diatas meja, tidak senang dengan ucapannya itu. Kyuhyun begitu sensitif jika sudah mengangkat Jina dalam setiap pembahasan.

“Kau sekarang sudah menjadi adik iparku, suami dari Song Jiyeon. Pertama kenalkan, namaku Song Joongki. Umur kita terpaut lima tahun. Mulai sekarang kau itu saudara, keluarga, dan adik yang harus kusayangi dan kulindungi seperti Jiyeon”. Joongki tidak yakin jika Kyuhyun tidak mengetahui tentang dirinya. Pasti kerja pria itu lebih cepat untuk mencari informasi mengenai pria yang menjadi suami dari mantan kekasihnya itu. Kali ini Joongki memperkenalkan dirinya secara resmi sebagai kakak ipar Cho Kyuhyun.

“Aku sudah dewasa. Tidak perlu melindungiku”.

“Kau belum dewasa, adikku. Kau bahkan masih kebingungan untuk membedakan antara cinta dan obsesi kepada istriku”. Kyuhyun menolehkkan kepalanya menatap Joongki tajam.

“Aku memanggilmu bukan untuk menyulut emosimu. Ada beberapa hal yang perlu kita luruskan disini”. Joongki menarik nafas panjang sebelum ia melanjutkan khutbah panjangnya malam ini yang akan ia sampaikan secara eksklusif kepada Kyuhyun langsung.

“Song Jiyeon gadis berumur dua puluh satu tahun, seorang mahasiswi sastra dan budaya di Seoul University. Dia gadis yang—–”.

“Aku tahu itu”. Kyuhyun memotong cepat sebelum Joongki melanjutkan ucapannya. Apa pria itu memanggilnya kemari hanya untuk memberitahukan informasi sederhana mengenai Jiyeon? Kalau hanya nama, umur dan berkuliah dimana ia juga sudah tahu.

“Ya, tentu saja kau mencari tahu mengenai istrimu. Tapi, biarkan aku memperkenalkan adikku secara formal kepadamu”. Sahut Joongki dengan senyuman manisnya. “Anggap saja ini sebagai obrolan ringan antara kakak dan adik ipar. Mengingat kita belum cukup mengenal satu sama lain”.

“Ceritakan tentangmu kalau begitu”. Joongki terbahak dengan perkataan Kyuhyun. “Hei, kau tertarik padaku?”. Tanya pria itu dengan percaya diri. Kyuhyun tergidik ngeri mendengarnya.

 

 

∞∞∞

 

Kyuhyun membanting tubuhnya dengan kasar diatas kasur, tepat disamping Jiyeon yang sudah terlelap dalam tidurnya. Ikut bergabung bersama dengan Jiyeon didalam selimut menutupi tubuhnya tanpa perlu repot untuk mengganti pakainnya.

Dia menghabiskan waktu kurang lebih selama empat jam di bar hotel bersama dengan Joongki, empat jam hanya membahas mengenai sosok Song Jiyeon saja. Jika itu merupakan materi kuliah yang sangat penting, dari awal dia akan memilih untuk merekam saja setiap perkataan Joongki lalu mendengarnya nanti diwaktu senggang. Cukup membosankan dan membuatnya mengantuk mendengar topik pemabahasan kakak iparnya itu. Memang Joongki yang mendominasi dalam pembicaraan mereka, sebab Kyuhyun tidak tertarik dengan pembahasan mereka. Jadi dia memilih diam tanpa menimpali setiap ocehan Joongki.

 

Selain dia tidak senang menghabiskan waktu empat jamnya hanya mendengar ocehan Joongki mengenai Jiyeon, dia juga begitu kesal dengan sosok kakak iparnya itu. Jujur saja, sekalipun Joongki menunjukkan sikap manisnya kepada Kyuhyun, dia tetap tidak akan pernah menyukai pria yang sudah merebut miliknya, menikahi Shin Jina. Mereka semua tahu jika Kyuhyun dan Jina memiliki hubungan asmara dimasa lalu, dan dia juga sangat yakin Joongki sendiri mengetahui jika dirinya masih memiliki perasaan kepada Jina. Jadi untuk apa dia repot-repot harus berakting manis sebagai adik ipar didepan Joongki? Kyuhyun tidak suka sandiwara.

 

Drrrtt~ drrrttt~ drrrtt~

 

Kyuhyun menggeram kesal dengan getaran ponsel yang terletak dimeja kecil disisi kiri sebelah Jiyeon terbaring. Siapa yang menelpon gadis itu selarut ini? Dengan malas-malasan dia bergerak bangun dan mencoba meraih ponsel gadis itu.

 

“Jangan membuat banyak gerakan disaat Jiyeon tidur. Dia akan terbangun dengan gerakan sekecil apapun”.

 

Kyuhyun menarik nafasnya dalam sebelum ia hembuskan dengan kasar. Dirinya seperti sudah didoktrin oleh setiap perkataan Joongki tadi. Dia sangat yakin selama empat jam di bar itu dia tidak benar-benar mendengar dengan apa yang kakak iparnya ucapkan, mengabaikan setiap ucapan pria itu. Dia memilih menyibukkan dirinya dengan hal lain, asik menikmati wine favoritnya, bermain game diponsel dan melemparkan pandangannya kesetiap sudut bar.

Tapi sekarang, kenapa setiap hal yang ingin ia lakukan yang akan berdampak kepada Jiyeon, selalu muncul-muncul suara Joongki seperti memberinya alaram pengingat.

 

Dengan gerakan pelan dan penuh kehati-hatian Kyuhyun memanjangkan tangannya meraih ponsel tersebut diatas meja sampai melewati tubuh Jiyeon. Setelah dapat, dia langsung menjawab panggilan itu tanpa perlu melihat ID pemanggilnya.

Lihatlah!! bahkan sekarang dia menuruti perkataan Joongki agar hati-hati dengan gerakannya saat gadis itu tertidur. Ada yang salah dengan dirinya.

 

“Jiyeon-ah? Kau belum tidur?”. Sesaat Kyuhyun tertegun mendengar suara lelaki dari panggilan tersebut. Apa ini pria tadi yang menggantikan Jina menyuapi Jiyeon?

“Apa Kyuhyun sudah bersamamu? Hei~ jangan khawatir Jiya! Tadi dia bersamaku, kami mengobrol banyak. Hahahadia mungkin akan sampai sebentar lagi, jadi lebih baik kau tidur saja! Oppa juga akan segera—–”. Memang sudah tabiat buruk Kyuhyun senang memotong pembicaraan orang. Terlepas dari itu tidak dipungkuri saat ini yang membuatnya mematikan panggilan sepihak itu karena ia begitu kesal dengan Joongki tanpa sebab yang jelas.

“Khawatir? Cih! bahkan dia sudah mati tertidur sebelum aku pergi”. Desisnya sambil melirik Jiyeon yang tertidur menghadap kearahnya. Kyuhyun menarik ujung rambut Jiyeon sedikit keras, entahlah apa maksud tujuannya melakukan hal itu. Untuk melampiaskan emosinya saja atau untuk membuktikan perkataan Joongki bahwa Jiyeon begitu sensitif dengan gerakan, suara dan cahaya saat dia terlelap.

“Eugh~”. Kyuhyun cepat-cepat menutup matanya dan berpura-pura tidur seolah dia tidak melakukan apapun. Dalam diam dia menunggu reaksi Jiyeon dengan jantungnya yang berdetak cepat. Takut ketahuan, huh?

Tidak ada suara, hening. Kyuhyun mencoba mengintip dari bulu mata lentiknya apakah Jiyeon terbangun atau tidak. Mungkin tadi hanya lenguhan biasa ketika tidur. Meskipun kamar mereka tidak diterangi cahaya lampu, namun dapat Kyuhyun lihat saat ini Jiyeon sedang mengumpulkan rambut panjang dan tebalnya menjadi satu kemudian ia sanggul tinggi-tinggi keatas. Setelahnya gadis itu kembali melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu dengan perbuatan jail Kyuhyun.

“Dia benar-benar terbangun”. Bisik Kyuhyun pelan.

 

To be continue

Don’t forget like and comment^^

satu comment dari kalian sangat membantu untuk membangun semangat aku dalam menulis.

semoga part ini dapat menghibur dan membuat kalian-kalian semua puas yaa 😀

See yaa in next part

70 pemikiran pada “MARRIED WITH MR. ARROGANT ~ 6

  1. wuaahh ,, cerita kaka keren bangeeettt..
    Pnasaran kapan kyuhyun akan bnar2 mencinta jiyeon …
    Terus berkarya yha kak..
    Tetap semangat nuLisnya

  2. Kyuhyun jailnya kkayakk anak kecil juga, ketwa sendiri aku bacanya.. semoga mereka cepat saling mencintai.. ceritanya keren bikin ketagihan buata baca lagi lagi dam lagi.. pokonya tetep semaangat buat nulis ceritaanya ya kak..

  3. Kesel tiap beres ngtik komentar ilang lagi. Belum sempet disalin lg mah deuhh
    Kak aku bacanya loncat, pngen liat mereka gimana pas nikah hehe gk apa ya kak. Aku orangnya gk sbaran jadi gini dehh langsung part 6. Tp ngarti kok lumayan, kakak buat jalan nya gk terlalu ribet. Hehe makasih ffnya. Ijin baca lg yah

  4. ngebayangin gimna ekspresi nya kyuhyun pas diksh khotbah sama joongki wkwk lucu pasti
    kerennn bngt ff nya suka sama jln ceritanyaaa

Tinggalkan komentar